BUAH CINTA TERLARANG
Suasana dingin menyelimuti jiwa beku dua insan yang saling diam. Tanjakan dan tikungan tajam jalan Desa Sendi, setajam tatapan mata Siska pada Bram kekasihnya. Kemarahan dipicu karena Bram terkesan lari dari tanggung jawab. Siska yang biasanya bersikap lembut dan manja, berubah dari pribadi sebenarnya. Kekecewaan memuncak ketika Bramantya balik menyalahkan dirinya. Setelah meluapkan kegalauannya, Siska menangis sepuasnya dan kemudian diam seribu bahasa. Bram hanya bisa diam ketika dapat serangan kata-kata Siska, benar-benar di luar dugaannya.
Kisah cinta Siska dan Bram, awalnya berjalan penuh madu cinta. Badai datang menerjang ketika petualang cintanya di puncak rasa. Siang itu Bram datang menjemput Siska di kampusnya. Bram memacu sepeda motornya ke arah Wisata Pacet. Kedua insan ini memadu kasih di beberapa area Wisata Pacet, mulai dari Parimas Waterpark Pacet, dilanjutkan ke Claket Aventur Park, dan berakhir di Sendi Adventur Pacet. Tidak lupa kedua insan ini menikmati kuliner nasi jagung di pinggir jalan tanjakan Desa Sendi.
Perjalanan waktu cepat berlalu, mentari membenam berganti malam. Hujan lembut membelai kisah sesat cinta kedua insan berlainan jenis itu. Cinta kasih berlebih, menggiring mereka singgah di villa bukit pacet dan tertanam benih terlarang. Makin hari berjalan, Bram sering menjauh dan menghilang seperti ditelan bumi semenjak Siska meminta pertanggungjawaban kisah cintanya.
Mojokerto, 2/7/2020