GUBUG ASMARA
Gadis cantik dipelaminan itu tampak gelisah. Alunan gending-gending campur sari, tidak lagi mampu mengusir kegalauan hatinya. Raga Rosalia seakan ditinggalkan rasa kehidupan. Pernikahan yang mestinya berbalut kebahagiaan, kini kegetiran menyayat kalbunya. Dia rela menikah untuk melepas beban hidup orang tuanya. Lelaki yang disampingnya saat ini adalah juragan yang mampu menebus hutang orang tuanya. Padahal kesuciannya telah diberikan pada Mandala, kekasih yang sudah sekian tahun dicintainya. Gubug tua di tengah hutan desanya, jadi saksi bisu cinta buta mereka. Hal yang wajar membuat makin berat beban jiwanya mempersiapkan malam pertamanya.
Hampir satu tahun tanpa kabar, Mandala merantau meninggalkan Rosalia. Dia ingin bertanggung jawab atas kekhilafannya. Tapi sayang sebelum modal pernikahan cukup, Rosalia telah bersanding dipelaminan dengan orang lain.
Dari panggung campursari, Rosalia tiba-tiba dikejutkan oleh suara lelaki berjubah yang melantunkan lagu Gubug Asmara. Keringat dingin membasah dan debar jantungnya kian berdegub kencang. Suara yang betul-betul dia kenal, membuat kalbunya terguncang hebat. Setelah lantunan lagu berakhir, diucapkannya sebuah pesan, “Gubug Asmara saksi cinta, aku setia menunggu di sana”, secepat kilat menghilang diantara kerumunan penonton. Rosalia seketika lari berkelebat meninggalkan pelaminan mengejar bayang yang tidak lagi terlihat.
Mojokerto, 22/8/2020