BUNGA CINTA INSTAN
Pagi cerah seperti sebelumnya, tapi ada aura rasa yang berbeda di hati. Kesibukan kerja yang bertumpuk, telah menyita waktu dan perhatianku sehingga lupa getaran cinta. Segera ku buka HP ketika ada nada WA masuk. Ternyata perempuan yang telah menggetarkan hatiku, sudah dalam perjalanan menuju rumah untuk mengambil pesanan komputernya. Gadis itu datang semobil bersama kakak iparnya. Entahlah, degap jantung kian cepat ketika bertemu dan bercakap dengannya. Inikah getaran cinta yang sudah lama terpendam?
Butuh perjuangan panjang untuk menakhlukkan hatinya, satu minggu barulah jadian. Kisah indahnya cinta mewarnai hidupku bersamanya. Akhir pekan berikutnya ibunya ingin keluargaku datang silaturahmi untuk perkenalan keluarga. Peristiwa yang tidak lazim terjadi dalam pertemuan antar keluarga ini. Ternyata dalam pertemuan keluarga yang semula sekedar anjangsana, berakhir dengan kesepakatan tanggal lamaran dan pernikahan. Sungguh proses yang super ekspres, yaitu sepakat 6 hari lagi lamaran dan 6 hari berikutnya ditetapkan sebagai tanggal pernikahan.
Singkatnya waktu tersedia, membuatku pusing tujuh keliling. Semua biaya harus aku persiapkan sendiri, karena sejak ayah meninggal kebutuhan keluarga aku yang gantikan. Sampai hari ke lima, belum juda ada dana untuk membeli perlengkapan lamaran. Saat itu uang sudah terlanjur kubelikan barang dagangan komputer. Kegelisahan makin mendera mendekati waktu yang telah disepakati. Tuhan menguji kesabaran dan nyaliku, tingal 8 jam tersisa belum juga ada solusi. Sampai aku hampir putus asa, dan yakin akan terjadi kegagalan prosesi lamaran dan kehancuran rencana pernikahan. Tiba-tiba ada nada panggilan telepon masuk,”Assalamualaikum mas Ferdy, saya butuh 5 set komputer. Tolong kirimi saya nomor rekening panjenengan. saya akan transfer sekarang juga, mumpung saya lagi di ATM.”Suara teman, pemilik rental komputer yang lama tidak jumpa. Tampaknya Tuhan menjawab kegamangan dan doaku diujung keputusasaan. Betul juga, tiga puluh menit berikutnya ku cek saldo ke ATM ternyata sudah terisi. Tarikan nafas panjang melepas kegalauan, teriiring rasa syukur tiada henti.